Kelompok Basis Gerejani Dan Tantangan Sosio-Budaya Terhadap Penghayatan Perkawinan Katolik Masyarakat Urban

  • Ferdinandus Ngambut Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
  • Alphonsus Tjatur Raharso Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang
  • Antonius Denny Firmanto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang
Keywords: Catholic couples, Catholic marriages, ecclesiastical base groups, urban socio-cultural

Abstract

The focus of this research is the socio-cultural influence and challenges of urban communities for the passion of marriage promises from Catholic couples and the importance of involvement in the ecclesiastical base group environment for the passion of marriage. Marriage for Catholics is a lifelong communion between a man and a woman and is open to the birth and education of a child. This study was conducted using a methodology between interviews and literature studies. Researchers conducted interviews with five Catholic couples who lived in one of the base environments of Ijen Parish, Diocese of Malang, namely the Santa Clara neighborhood. This research found that the socio-cultural life of urban society today is really a severe challenge for the marriage passion of Catholic families. Many of the lifestyles that develop in the socio-cultural context of urban societies today clash with the nature of marriage according to the Catholic Church. In the midst of these challenges, participation in ecclesiastical base groups is a great way to help couples stay true to their marital vows. The ecclesiastical base group became the place where they gained edification, shared, and supported each other in the light of God's word.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asmarina, N. L. P. G. M., & Lestari, M. D. (2018). Gambaran Kepercayaan, Komitmen Pernikahan dan Kepuasan Hubungan Seksual pada Istri dengan Suami yang Bekerja di Kapal Pesiar. Jurnal Psikologi Udayana, 4(02), 239–249. https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i02.p02

Bandur, H. (2017). Keluarga Katolik, MEA dan Sekularitas. Jurnal Alternatif-Wacana Ilmiah Interkulutral, 1(2), 35–60.

Gobai, D. W., & Korain, Y. (2020). Hukum Perkawinan Katoliok dan Sifatnya: Sebuah Manifestasi Relasi Cinta Kristus kepada Gereja yang Satu dan Tak Terpisahkan. Jurnal Hukum Magnus Opus, 3(1), 81–92.

Kitab Hukum Kanonik: Edisi Resmi Bahasa Indonesia. (2016). Dokpen KWI.

Klein, P. (2004). Pendampingan Keluarga Kristiani pada Era Globalisasi. In A. Riyanto (Ed.), Membangun Gereja dari Konteks (pp. 351–368). Dioma.

Lerebulan, A. (2016). Keluarga Kristiani: Antara Idealisme dan Tantangan. Kanisius.

Lon, S. B. (2014). Anulasi Perkawinan dan Implikasinya bagi Pastoral Perkawinan Katolik (pp. 1–15). STKIP Santo Paulus Ruteng Flores NTT.

Margana, A. (2004). Komunitas Basis: Gerak Menggereja Kontekstual. Kanisius.

Mendrofa, A. (2020). Membangun Keluarga Kristen yang Bahagia Menurut Efesus 5: 22-33. HAGGADAH Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 1(1), 1–16. http://sttmwc.ac.id/e journal/index.php/haggadah

Mufarih, M. A. F. (2022). Dampak Urbanisasi terhadap Gerak Mobilitas Sosial Khususnya bagi Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Kajen Kab. Pekalongan. Jurnal Sahmiyya, 1(1), 143–149.

Mulyani, M. (2019). Peran Media Sosial bagi Suami Istri dalam Menjalani Hubungan Pernikahan Jarak Jauh. Al-Hukama’, 9(2), 359–479. https://doi.org/10.15642/alhukama.2019.9.2.359-479

Ngelow, Z. J. (1997). Perkawinan dan Keluarga: Suatu Pandangan Kristen. In Di Tengah Hentakan Gelombang: Agama dan Keluarga dalam Tantangan Masa Depan (V, pp. 129–143). Dian/Interfidei.

Nikijuluw, G. M. E., Rorong, A., & Londa, V. Y. (2021). Perilaku Masyarakat di Era Digital (Studi di Desa Watutumou III Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Njo, S. (2020). Peran Maria Sebagai Bunda dan Guru Imamat dalam Pembinaan Imam di Era Revolusi 4.0. Studia Philosophica et Theologica, 20(1), 32–51. https://doi.org/10.35312/spet.v20i1.176

Nugraheni, A. F. D., & Pratiwi, P. H. (2020). Pernikahan Jarak Jauh pada Masyarakat Perkotaan (Studi di Kecamatan Klaten). E-Societas, 9, 2–26.

Nurfaidah, R. (2018). Gaya Hidup Urban dalam Hanaco (Urban ’ s Lifestyles on Hanaco). Jentera, 7, 215–233. https://doi.org/https://doi.org/10.26499/jentera.v7i2.892

Paus Fransiskus. (2017). Seruan Apostolik Amoris Laetitia. Dokpen KWI.

Prameswara, A. D., & Sakti, H. (2016). Pernikahan Jarak Jauh (Studi Kualitatis Fenomenologis pada Istri yang Menjalani Penikahan Jarak Jauh). Jurnal Empati, 5(3), 417–423.

Prior, J. M. (2001). Memberdayakan Komunitas Basis Gerejani sebagai Budaya Tandingan. Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi KWI.

Prodeita, T. V. (2019). Pemahaman dan Pandangan tentang Sakramen Perkawinan oleh Pasangan Suami-Istri Katolik. Jurnal Teologi, 8(1), 85–106. https://doi.org/10.24071/jt.v8i1.1831

Raharso, A. T. (2008). Kesepakatan Nikah dalam Hukum Perkawinan Katolik. Dioma.

Rofiq, A. (2020). Strategi Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Jarak Jauh Perspektif Pesepak Bola Profesional Klub Jakarta Matador FC. Rechtenstudent, 1(1), 82–94. https://doi.org/10.35719/rch.v1i1.16

Rubyasih, A. (2016). Model Komunikasi Perkawinan Jarak Jauh. Jurnal Kajian Komunikasi, 4/1(234), 109–119.

Sahardjo, H. P. (2011). Perkawinan, Perceraian dan Perkawinan Ulang. TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 1(1), 147–175. https://doi.org/10.51828/td.v1i1.72

Saputro, A. (2020). Urban Crisis: Produk Kegagalan Urbanisasi di Indonesia. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(1), 173. https://doi.org/10.14421/jsr.v15i1.2000

Sholahudin, U. (2020). Selebrasi Pernikahan Artis dalam Perspektif Teori Masyarakat Konsumsi Baudrillard. Journal of Urban Sociology, 2(2), 57. https://doi.org/10.30742/jus.v2i2.991

Simamora, M. R., & Hasugian, J. W. (2020). Penanaman Nilai-Nilai Kristiani bagi Ketahanan Keluarga di Era Disrupsi. Regula Fidei, 5(1), 13–24.

Supatmi, I., & Masykur, A. M. (2020). “Ketika Berjauhan adalah Sebuah Pilihan": Studi Fenomenologi Pengalaman Istri Pelaut yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage). Jurnal EMPATI, 7(1), 288–294. https://doi.org/10.14710/empati.2018.20221

Suryanti, C., & Marsella, E. (2022). Spiritualitas Keluarga Katolik di Era Disrupsi Teknologi. GIAT: Jurnal Teknologi Untuk Masyarakat, 1(2), 41–50.

Tenritatta, A. A. (2022). Masyarakat Urban dalam Kaitannya dengan Budaya. OSF Preprints, 12. https://doi.org/10.31219/osf.io/28m37

Uer, T. U. K. (2019). Perkawinan Katolik sebagai Jalan Menuju Kesucian. Atma Reksa : Jurnal Pastoral Dan Kateketik, 4(1), 38. https://doi.org/10.53949/ar.v4i1.70

Wing, B. P. K. (2021). Hati Nurani: Kesatuan Harmonis antara Synderesis, Conscientia dan Keutamaan Kebijaksanaan. Studia Et Philosophica, 21(2), 195–217.

Yosepha. (2004). Pergumulan Kaum Religius dalam Konteks Pembangunan Komunitas. In A. Riyanto (Ed.), Membangun Gereja dari Konteks (p. 414). Dioma.

Zaman, S. (2017). Pola Konsumtif Masyarakat Urban dalam Perspektif Semiotik dan Budaya. Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 7(1), 40. https://doi.org/10.17510/paradigma.v7i1.138

Published
2023-06-29
Section
Articles