Dimensi Hidup Berkenan Kepada Allah Menurut Roma 12:1-8 Dan Etika Bertanggung Jawab
Isi Artikel Utama
Abstrak
Tujuan penelitian hidup berkenan kepada Allah berarti setiap orang percaya harus memenuhi standar Allah, tidak semua manusia bisa memenuhinya karena keberdosaan manusia itu sendiri. Akibat dosa yang diperbuat dari segala tindakan manusia maka untuk hidup berkenan kepada Allah, semua konselor dan konseli harus memenuhi standarnya Allah namun masalahnya kehidupan konseli yang ditemukan konselor sendiri masih dalam perbuatan daging yang tidak menunjukkan standar perkenanan Tuhan. Artikel penelitian ini menggunakan konten analisis dan data kualitatif sebagai riset literatur. Konseli yang bermasalah dalam pergaulan hidupnya seperti mentato tubuhnya, sering merokok, hidup hura-hura cenderung mabuk-mabukan membuat masa depan mereka penuh dengan kegagalan. Penelitian saat ini menunjukkan hasil yang menyatakan dimensi hidup berkenan kepada Allah harus ditaati setiap konselor dan konseli sebagai orang percaya dan mempraktekkannya dalam berbagai aktivitas di kehidupan sehari-hari agar tiap-tiap konseli dapat hidup berkenan yaitu memenuhi standar Allah. Kebaruan dalam penelitian ini menggunakan teori etika bertanggung jawab untuk setiap konseli untuk bertindak dalam dimensi hidup berkenan pada Allah. Kesimpulannya bahwa setiap konselor dan konseli sebagai orang percaya harus hidup kudus, setia dalam ibadah, menggunakan karunia yang Tuhan berikan dengan baik untuk berkontribusi demi kepentingan banyak orang dan berprilaku baik serta berkenan di hadapan Tuhan.
Unduhan
Rincian Artikel
Referensi
Anti, P. dan E. (2013). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rieneka Cipta).
Basuki, Y. E. (2014). Pertumbuhan Iman yang Sempurna. Yogyakarta: Garudhawaca Online Books,.
Beverse, J. (2015). Roh Kudus (Jakarta: Mesenger International, Hal. 58).
Budiatmaja, R. (2021). Perilaku Moral Dan Pendidikan Karakter Pada Keluarga Broken Home Terhadap Kenakalan Remaja Di Wilayah Jakarta Barat. Jurnal Ilmu Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2(2), 124–139.
Budiatmaja, R. (2022). Budaya Karakter Dan Moral Remaja Masa Kini Merupakan Strategi Tepat Pencegahan Korupsi. The Way : Jurnal Teologi Dan Kependidikan, Vol. 8-N.
Budiyanto, H. I. (2017). Berbagai Terang Kristus (Jakarta: Pustaka Ekklesia).
Cho, P. Y. (2000). Roh Kudus Adimitra Saya (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, Hal. 37).
Dharmaputra, E. (2009). 65 Anak Tangga Menuju Hidup Berkelimpahan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, Hal. 44).
Gani, S. (2013). Theraputic Community Pada Residen Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, Vol.1.
Helaluddin, H. W. and H. (2018). “Hakikat Pendidikan Karakter",” https://repository.sttjaffray.ac.id/id/publications/269450/hakikat-pendidikan-karakter.
Herry, S. (2010). Mezbah Kesukaan (Jakarta: Metanoia, Hal. 32).
Hinn, B. (1998). Urapan (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, Hal. 21).
Ismail, A. (2005). Awam & Pendeta Mitra Membina Gereja, (Jakarta:PT BPK Gunung Mulia, Hal.108).
Kafirun, M. (2012). Berkedok Konseling, Pendeta Gereja Bethel Zinahi Jemaat Pakai Sex Toy.
Kemdikbud.com. (2021). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Online.
Mangunhardjhana. (2006). Kepemimpinan, (Yogyakarta: Kanisius, Hal. 18).
Mitchell, R. L. G. & M. H. (2011). Bimbingan dan Konseling, Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta, Penerbit Pustaka Pelajar.
Nalle, V. (2020). “Memiliki Kerendahan Hati dan Menjadi Teladan Dalam Berkarya.”
Novalina, M. (2020). Mengenal Paulus dan Teologinya (1st ed.). Bogor: Lindan Bestari.
Nursalim, M. (2013). Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: @Kademia).
P.Collins, V. (2002). Me,Myself,& you (Yogyakarta: Kanisius,Hal. 20).
Purnama. (2020). Hidup Yang Berkenan Kepada Allah.
Ridderbos, H. (2008). Paulus: Pemikiran Utama Theologinya. (Surabaya: Momentum).
Selvianti. (2018). Menerapkan Prinsip Pelayanan Konseling Berdasarkan Injil Yohanes. BIA : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, Vol.1 No.2.
Setiawan, A. (2017). Pendekatan-Pendekatan Konseling Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Penerbit Deepublish).
Sirait, B. (2017). Tersesat di Gereja Apa Iya Bisa?(Jakarta,Yayasan Pelayanan Media Antiokhia,Hal. 10).
Soeroso, A. (2008). Sosiologi 1, (Jakarta: Yudhistira, Hal.35).
Stamps, D. (2015). Alkitab Penuntun hidup berkelimpahan, (Malang : Gandum Mas).
Strauss, R. L. (2002). Bagaimana Memahami Kehendak Tuhan, ( Jakarta : PT. BPK. Gunung Mulia,Hal.90).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tuasikal, J. S. (2020). Keterampilan - Keterampilan Dalam Konseling.
Zweifel, T. (2017). Communicate or Die: Mencapai Tujuan dengan Berbicara dan Mendengarkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.