KRITIK TERHADAP PAHAM FIDEISME DAN SEKULARISME TENTANG PENGGUNAAN IMAN DAN PIKIRAN

Isi Artikel Utama

Gidion

Abstrak

Tulisan ini secara khusus menyajikan kritik terhadap paham Fideisme dan Sekularisme yang saling bertentangan perihal penggunaan iman dan pikiran. Indikasi adanya perdebatan antara pengagung pikiran dan pengagung iman, masih tampak sampai saat ini. Ada kelompok yang meyakini bahwa Firman diterima hanya dengan iman dan tidak memerlukan peran pikiran. Pikiran dipandang sebagai penghambat dalam menerima Firman Allah. Ada juga kelompok yang meyakini bahwa segala Firman yang benar adalah Firman yang masuk akal. Hal yang bersifat supranatural atau tidak dapat diterima logika, tidak dipandang sebagai suatu hal yang penting dalam keyakinan iman. Tulisan ini bertujuan memberi kritik pada pandangan Fideisme dan Sekularisme, yang saling bertentangan dalam penggunaan pikiran dan iman. Tulisan ini juga bertujuan menunjukkan adanya hubungan antara pikiran dan iman. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur, dan kajian makna teologis tentang pikiran dan iman untuk menemukan hubungan di antara pikiran dan iman.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Alvin Plantinga. (2010). Reason And Beliefe In God. Notre Dame: University Notre Dame.
Anas Sudijono. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bagus, L. (2005). Kamus Filsafat. Retrieved from http://philpapers.org/rec/SHOMKF
BibleWorks 10. (2015). Bibleworks. Bibleworks LLC.
Bloch, E., & Mackinnon, D. M. (1988). The principle of hope. In Scottish Journal of Theology (Vol. 41). https://doi.org/10.1017/S0036930600040813
Darmaputera, E. (1987). Seri etika Sederhana Untuk Semua. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gidion, G. (2019). Memahami Pekerjaan Roh Kudus dalam Pelayanan Gereja Berdasarkan 1 dan 2 Timotius. HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 4(2), 108-121.
Gidion, G. (2018). STUDI BIBLIKA KORELASI TEOLOGI PAULUS DAN TEOLOGI YAKOBUS TENTANG IMAN DAN PERBUATAN IMAN. Shift Key: Jurnal Teologi dan Pelayanan, 8(2).
Guthrie, D. (2008). Teologi Perjanjian Baru 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hadiwijono, H. (1990). Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
KBBI. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - definisi kata. Potensi.
Kreft, P. dan T., & K, R. (2000). Pedoman Apolegetika Kristen 1. Bandung: Kalam Hidup.
Millard J. Erickson. (2004). Teologi Kristen. Malang: Gandum Mas.
Mircea Eliade. (2002). Sakral dan Profan. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Nash, R. H. (2001). Iman Dan Akal Budi. Surabaya: Momentum.
Newman, B. M. (1997). Kamus Yunani-Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Philip L. dan Taliaferro Charles. (2000). A Companion to Philosophy of Religion. Malden: Blacwell.
Piper, J. (2010). Think: The Life of the Mind and the Love of God. In Crossway Books. Bandung: Pionir Jaya.
Plantinga, A. (1981). Reason And Belief In God.
Richard Hofstadter. (1962). Intellectualism In American Life. New York: Vitage.
Riyanto, F. X. E. A. (2001). Pengantar Filsafat Doing-Phylosophy. Yogyakarta: Widya Sasana.
Sabdono, E. (2007). Bukan Seruling tetapi Genderang Perang. Jakarta: Rehobot Publishing House.
Smith, D. L. (2001). A Handbook of Contemporary Theology: Tracing Trends and Discerning Directions in Todays Theological Landscape. Illionis: Baker Books.
Suanglangi, H. (2005). Iman Kristen dan Akal Budi. Jurnal Jaffray, 2(2), 43. https://doi.org/10.25278/jj71.v2i2.160
Tjahjadi, S. P. L. (2004). Pertualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius.
Tutupary, V. D. (2016). Kebebasan kehendak (Free Will) David Ray Griffin dalam Perspektif Filsafat. Jurnal Filsafat UGM, 26(1), 136–161.
Wells, D. (1993). No Place For Truth: Whatever Happened To Evangelical Theology? Grand Rapids: Eerdmans.
Zaluchu, S. E. (2018). Mengkritisi Teologi Sekularisasi. Kurios, 4(1), 26. https://doi.org/10.30995/kur.v4i1.31