RELASI INTELEKTUALITAS DAN SPIRITUALITAS DALAM BERAPOLOGETIKA: SUATU TINJAUAN INJILI
Isi Artikel Utama
Abstrak
Artikel ini menyoroti pendapat yang menyatakan bahwa kegiatan berapologetika adalah kegiatan yang hanya mengasah intelektual tetapi tidak berdampak terhadap spiritualitas atau kerohanian seseorang. Akibatnya argumentasi yang disampaikan bahwa kegiatan apologetika yang saat ini marak di media sosial hanya berujung pada debat kusir atau saling serang dan saling merendahkan satu sama lain. Seringkali yang menonjol adalah egoisme sektarian bukan kasih untuk memenangkan jiwa kepada Kristus. Metode yang digunakan adalah pendekatan literature research, kemudian menganalisis dengan pendekatan analitis komparatif dalam mengkaji kegiatan berapologetika yang berkaitan dengan intelektualitas dan spiritualitas. Kajian artikel ini mengungkapkan bahwa Apologetika memiliki kaitannya yang erat dengan pengembangan intelektualitas dan spiritualitas seseorang. Adanya kegagalan oleh sebagian apologet untuk menunjukkan kedewasaan spiritualitasnya dalam perdebatan, tidak lantas menjadi ukuran final bahwa apologetika tidak membawa orang semakin dekat dengan Tuhan. Kesimpulan yang ditemukan adalah adanya korelasi yang kuat bagi perkembangan intelektualitas dan spiritualitas ketika seseorang berapologetika. Hal ini disebabkan karena apologetika mendorong seseorang mendalami Kitab Suci dan belajar untuk memahami, membahasakan, dan melakukannya.
Unduhan
Rincian Artikel
Referensi
Brown, C. (Ed.). (1975). the new international Dictionary of New Testament Theology (4th editio). Grand Rapids, MI: Zondervan.
Dahle, L. (2013). Truth, Christian Mission and Apologetics: A Response and A Proposal. NORSK TIDSSKRIFT FOR MISJONSVITENSKAP, 1.
Darmawan Limasaputra, A. (2018). Memandang Penderitaan Melalui Perspektif The Already and The Not Yet dari Rasul Paulus. Veritas : Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 17, 43–60. https://doi.org/https://doi.org/10.36421/veritas.v17i1.305
Djadi, J. (2003). Apologetika Tentang Kristologi. Jurnal Jaffray, 1. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v1i1.167
Frame, J. M. (2000). Apologetika bagi Kemuliaan Allah: Sebuah Pengantar. Momentum.
Got question. (n.d.). Apa perbedaan antara agama dan spiritualitas?
Hutahean, T. (2019). SIGNIFIKANSI APOLOGETIKA DALAM PENGINJILAN. STULOS, 17, 54–74.
J. Christian Beker. (1980). Paul the Apostle: The Triumph of God in Life and Thought. Edinburgh: T&T Clark.
Kawangmani, S. (2019). POLA APOLOGETIKA KONTEKSTUAL UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK KEPADA SUKU JAWA WONG CILIK. Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika, 1(2). https://doi.org/https://doi.org/10.38052/gamaliel.v1i2.40
Novalina, M. (2020a). Mengenal Paulus dan Teologinya (1st ed.). Bogor: Lindan Bestari.
Novalina, M. (2020b). Spiritualitas Orang Kristen Dalam Menghadirkan Kerajaan Allah di Tengah Tantangan Radikalisme. Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, 1(1), 26. https://doi.org/10.46445/jtki.v1i1.293
Pratiwi, A. (2020). KRITIK ATAS PRINSIP OBJEKTIVITAS DALAM KODE ETIK AKUNTAN MENURUT PEMIKIRAN MARTIN LUTHER. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 4(2).
Sabdono, E. (2017). Hidup Menurut Roh. Jakarta: Rehobot Literature.
sproul, R. (2009). Defending Your Faith: An Introduction to Apologetics. wheaton: crossway.
Stackhouse, Jr., J. G. (2002). Humble Apologetics: Defending the Faith Today. New York: Oxford University Press.
Taufik. (2020). ANTARA MARTIN LUTHER DAN MUHAMMAD ABDUH:ReformasiAgamaPerspektif Sosiologi Kebudayaan dan Politik Kegamaan. Al-IttihadJurnal Pemikiran Dan Hukum Islam, 6, 1–26.
Tri Handoko, Y. (n.d.). Apologetika: Apa dan Bagaimana?
Tri Handoko, Y. (2018). Mengapa Kita Tidak Membela Agama Kita? Retrieved December 23, 2020, from https://rec.or.id/article_856_Mengapa-Kita-Tidak-Membela-Agama-Kita
Tridarmanto, Y. (2008). MELACAK KEMBALI METODOLOGI RASUL PAULUS DALAM BERTEOLOGI. Gema Teologi, 32.
Tulung, J. M. (2020). PEMIKIRAN TEOLOGIS EDUKATIF YOHANES CALVIN SERTA RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN BERGEREJA MASA KINI. Tumou Tou, VII, 11–26.
William, R. (2014). Jumpa Allah Dalam Paulus. Jakarta: Waskita Publishing.
Yosia, A. (2018). Merupa Teater Kemuliaan Allah Sebagai Ruang Publik: Suatu Usaha untuk Mengonstruksi Suatu Ruang Publik Lewat Pemikiran John Calvin dan Ninian Smart di dalam konteks Agama-agama Dunia. Indonesian Journal of Theology, 6, 114–137. https://doi.org/https://doi.org/10.46567/ijt.v6i2.9